Home / Romansa / SETELAH DIJUAL IBU TIRIKU / Bab 29 Dia Mencintai Wanita Yang Salah

Share

Bab 29 Dia Mencintai Wanita Yang Salah

Author: Aries grils
last update Last Updated: 2025-08-20 11:48:58

Hari-hari berlalu, dan perlahan kepercayaan Nyonya Ratna terhadap Caca semakin besar. Hampir setiap saat Ratna memantau apa yang dilakukan gadis itu di kamar Satya. Awalnya ia hanya ingin memastikan tidak ada kesalahan, namun lama, kelamaan, yang ia lihat justru membuatnya tercengang.

Satya.. anak laki-lakinya yang selama ini bagai orang gila, perlahan menunjukkan perubahan kecil. Tidak lagi ada keluhan atau tindakannya yang Berutal seperti dulu. Tidak lagi mengusir siapa pun dengan tatapan beringas. Bahkan mau duduk diam saat Caca mengurusnya, sepertinya kali ini ia tak salah memilih orang.

Ratna tidak tahu pasti apa yang Caca katakan atau lakukan pada Satya, tapi hasilnya jelas terlihat. Dan itu sudah cukup membuatnya puas, untuk saat ini.

Hari ini, Ratna meminta Pelayan Raga kembali memanggil Caca ke ruang pribadinya.

Ketukan pelan terdengar di pintu kamar Caca.

Tok... tok... tok...

“Nona Caca, buka pintunya sebentar,” suara Raga terdengar di balik pintu, ragu tapi jel
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • SETELAH DIJUAL IBU TIRIKU   Bab 30 Kenangan Itu..

    Beberapa jam kemudian, langkah ringan Caca terdengar memasuki kamar Satya. Aroma segar langsung menyeruak, wangi lavender bercampur kayu manis yang biasa ia semprotkan setiap selesai membereskan ruangan. Bukan lagi bau pengap dan busuk seperti dulu, karena Caca memang tekun merawat kamar itu, seolah merawat pemiliknya sekaligus. Kamar tetap gelap, seperti biasa. Satya tampaknya memang tidak menyukai cahaya. Baru ketika Caca menyalakan lampu, sinar putih menyapu seluruh ruangan. Satya yang duduk di tepi ranjang segera menoleh, alisnya bertaut saat melihat Caca berdiri di ambang pintu dengan sesuatu di tangan. Seketika raut wajahnya berubah masam. Album foto. Satya menatapnya dengan tatapan tajam bercampur heran. “Kenapa kamu membawa itu ke sini?” tanyanya datar, suaranya mengandung nada waspada, seolah benda itu menyimpan kenangan yang tidak ingin ia lihat. Caca menelan ludah, kedua tangannya sedikit bergetar memegang album. “Karena aku… ingin tahu sesuatu,” jawabnya lirih, tapi

  • SETELAH DIJUAL IBU TIRIKU   Bab 29 Dia Mencintai Wanita Yang Salah

    Hari-hari berlalu, dan perlahan kepercayaan Nyonya Ratna terhadap Caca semakin besar. Hampir setiap saat Ratna memantau apa yang dilakukan gadis itu di kamar Satya. Awalnya ia hanya ingin memastikan tidak ada kesalahan, namun lama, kelamaan, yang ia lihat justru membuatnya tercengang. Satya.. anak laki-lakinya yang selama ini bagai orang gila, perlahan menunjukkan perubahan kecil. Tidak lagi ada keluhan atau tindakannya yang Berutal seperti dulu. Tidak lagi mengusir siapa pun dengan tatapan beringas. Bahkan mau duduk diam saat Caca mengurusnya, sepertinya kali ini ia tak salah memilih orang. Ratna tidak tahu pasti apa yang Caca katakan atau lakukan pada Satya, tapi hasilnya jelas terlihat. Dan itu sudah cukup membuatnya puas, untuk saat ini. Hari ini, Ratna meminta Pelayan Raga kembali memanggil Caca ke ruang pribadinya. Ketukan pelan terdengar di pintu kamar Caca. Tok... tok... tok... “Nona Caca, buka pintunya sebentar,” suara Raga terdengar di balik pintu, ragu tapi jel

  • SETELAH DIJUAL IBU TIRIKU   Bab 28 Aku Lebih Suka Gelap

    Biasanya dalam sebuah film, para gadis akan terpesona ketika melihat seorang laki-laki keluar dari kamar mandi hanya mengenakan handuk. Namun tidak dengan Caca. Begitu pintu terbuka dan Satya melangkah keluar, tubuhnya yang basah meneteskan air, mata Caca justru memerah. Ada rasa perih yang sulit dijelaskan ketika melihat tulang-tulang Satya begitu menonjol, kulit pucatnya terlihat kontras dengan rambut hitam yang basah menempel di dahi.Caca merasa hidupnya selama ini begitu sulit, apalagi dengan perlakuan ibu tirinya, namun ia bahkan tak sekurus Satya. Sejenak Caca tak mengalihkan pandangannya, sorot matanya dipenuhi sedih sekaligus iba pada keadaan. Seberapa besar luka yang Satya pendam hingga ia tega membiarkan dirinya hancur seperti ini? Sebegitu cintanyakah Satya pada gadis itu, sampai mengabaikan dirinya sendiri?Tatapan itu membuat Satya menajamkan mata, langkahnya melebar mendekat, membawa hawa dingin dari tubuhnya yang baru selesai mandi.“Apa yang kau lihat?” desisnya pela

  • SETELAH DIJUAL IBU TIRIKU   Bab 27 Ada Apa Dengannya

    Kini setiap pagi menjadi rutinitas baru bagi Caca. Seperti hari ini, begitu jam menunjukkan pukul tujuh, ia melangkah masuk ke kamar Satya tanpa banyak bicara. Aroma bau busuk dan pengap menyambut Caca seperti biasa, namun sekarang ia sudah terbiasa, perlahan ia akan mencoba membuat Satya mau mendengarkan nasehatnya. Meski ia tahu itu hal yang tak mudah.Dengan gerakan ringan namun tegas, Caca langsung menyalakan lampu, membuat Satya yang duduk di tepi ranjang spontan menyipitkan mata.Satya memperhatikannya diam-diam. Ada sesuatu pada gadis itu yang berbeda dari orang-orang sebelumnya. Tidak ada raut takut yang berlebihan, tidak pula senyum dibuat-buat yang memuakkan. Caca berjalan seperti biasa saja, seolah memasuki kamar orang normal, bukan kamar “monster” yang selalu dicap oleh orang-orang di rumah itu.Selama beberapa waktu, keduanya hanya terdiam. Satya masih duduk di ranjang dengan kaus hitam kusut dan rambut sedikit acak-acakan. Tatapannya kosong, tetapi jelas pikirannya beker

  • SETELAH DIJUAL IBU TIRIKU   Bab 26 Waspada

    Caca melangkah keluar kamar Satya dengan langkah ringan. Untuk pertama kalinya sejak bekerja di rumah besar itu, ia bisa menghela napas tanpa beban di depan pintu kamar Tuan Muda, laki-laki yang sudah ia nikahi hanya sebagai formalitas. Senyum tipis mengembang di bibirnya, bukan kemenangan, tapi rasa lega.Raga, yang sudah menunggu sejak tadi, langsung menghampirinya."Anda berhasil, Nona," ucapnya pelan, namun suaranya sarat emosi. "Anda sudah bertahan sejauh ini… dulu, setiap perawatan maupun orang pilihan nyonya Ratna, tidak bisa melakukan ini, jangankan keluar kamar dalam keadaan tersenyum, bisa keluar dalam keadaan sadar saja sudah sangat beruntung. Anda memang hebat, Nona Caca."Caca hanya tersenyum kecil."Kehidupan yang pahit mengajarkan saya banyak hal, Pak Raga," jawabnya singkat. Matanya sedikit menerawang, mengingat perjalanan hidupnya yang tidak kalah berat. Ada luka lama yang tak ia ceritakan, tapi justru luka itu membuatnya kini berdiri tegak.Ia menoleh lagi pada Raga

  • SETELAH DIJUAL IBU TIRIKU   Bab 25 Sebuah Nasihat

    “Tuan muda Satya…”Suara Caca terdengar pelan namun jelas saat ia melangkah masuk ke kamar itu. Tidak ada jeda ragu seperti biasanya, tidak ada tubuh gemetar yang terbiasa ia rasakan setiap kali bertemu Satya. Kali ini, langkahnya mantap, meskipun jantungnya berdetak lebih kencang dari biasanya.Tanpa menunggu sahutan, Caca segera berjalan ke arah saklar lampu dan menyalakannya. Seketika, ruangan yang semula gelap gulita tersapu cahaya.Satya yang duduk bersandar di tepi ranjang langsung mengangkat wajahnya, menatap tajam ke arah Caca. Sorot matanya menusuk, penuh curiga sekaligus terkejut.“Apa yang kau lakukan?” suaranya rendah namun keras, nyaris seperti desis. “Siapa yang memberimu keberanian untuk seenaknya menyalakan lampu di sini?” ucap Satya dengan suara tajamnya. Caca tidak langsung menjawab. Ia hanya menoleh, menatap Satya dengan wajah tenang, meski dadanya sedikit berdebar. Tidak ada ketakutan berlebihan seperti sebelumnya, hanya sedikit rasa canggung yang berusaha ia semb

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status