"Wow, kita lihat siapa yang pulang, Kakakku yang paling luar biasa.." suara Natan menyambut dengan penuh senyuman, ia berjalan mendekat membentangkan kedua tangannya berniat memeluk Satya. Satya memicingkan matanya, menatap sekilas wajah Natan yang berdiri menyambut dengan senyum palsu. Wajah itu masih sama seperti tiga tahun lalu, menyebalkan, licik, dan penuh keangkuhan. Alih-alih membalas pelukan atau sekadar berjabat tangan, Satya hanya melangkah melewatinya tanpa kata. Sepatu kulitnya menapak mantap di lantai marmer, jas hitamnya berkibar ringan. Nyonya Ratna yang berdiri di belakang putranya menatap Natan dengan tatapan tajam, sementara Caca berjalan beberapa langkah di belakang Satya, menunduk hormat. Natan hanya berdiri diam sejenak, menahan amarah yang hampir meluap, lalu mencebikkan bibirnya sinis. “Dasar orang tidak waras,” gumamnya pelan, tapi cukup terdengar oleh pelayan terdekat. “Meskipun kamu kembali, itu tidak akan mengubah apa pun, Kakakku," batin Natan. Ratn
Last Updated : 2025-08-29 Read more