Sepanjang perjalanan, Rain memantau Gendis yang saat ini berada di satu titik. “Pak, nanti stop di titik ini!” ucap Rain sambil menunjukkan layar ponselnya pada tukang ojek. “Siap... Tapi kok ya kenapa pisah? Mas di apartemen kok istrinya di sana? Berantem?” tanya pak ojek. “Biasa, Pak. Ngambek,” jawab Rain singkat. “Makanya, perempuan itu ya maunya dimanja. Diperhatikan terus, ditanyain tiap menit maunya apa. Ajak jalan-jalan ke mal, belanja, ajak makan...” ucap pak ojek sambil terkekeh. “Saya malah kasih dia melebihi apapun, Pak. Tapi dia kabur,” ucap Rain dengan wajah muram. “Oh gitu... Ya mungkin lagi mau datang bulan, jadinya uring-uringan, Mas,” sahut pak ojek dengan santai. “Semoga aja dia mau pulang ke apartemen, Pak,” lirih Rain, menahan amarah yang hampir pecah. “Tak doain, dia mau pulang ke Mas lagi,” ucap pak ojek penuh tulus. --- Sementara itu, Gendis dan Angga baru saja memesan bakso. “Di sini paling enak, Dita,” ucap Angga penuh semangat. “Rame y
Last Updated : 2025-08-25 Read more