Ralph terkekeh-kekeh, malas menanggapi. Setelah meredakan ekspresinya sedikit, dia baru berkata, "Ikut aku turun sebentar, ambil barang-barangmu."Nikki mengernyit, tampak curiga. Jangan-jangan ini hanya jebakan? Ingin memaksanya turun, lalu menyeretnya masuk ke mobil?Ralph tahu Nikki sedang berwaspada. Ketika berbalik menuju lift, dia hanya melemparkan satu kalimat, "Kalau aku memang mau menculikmu, kamu sudah nggak ada di sini sejak tadi."Mendengar itu, Nikki merasa masuk akal. Ralph sudah menemukan tempat tinggalnya, jadi membawanya kembali bukan hal yang sulit. Meskipun lolos malam ini, besok pagi juga tetap tidak bisa lepas.Nikki menelan ludah. Dengan perasaan campur aduk, dia mengikuti pria itu turun.Di dalam lift, keduanya sama-sama diam. Wajah Ralph terlihat tenang. Satu tangannya terangkat, ibu jarinya tanpa sadar mengusap sudut bibirnya, seolah-olah masih menikmati sesuatu.Nikki tak berani menatap. Dia berdiri kaku seperti batang kayu, pikirannya justru memutar kembali a
Read more