Nikki tersenyum getir, lalu membalas dengan lemas, "Nggak ... aku terlalu sibuk, nggak dengar telepon berbunyi, baru sekarang kulihat.""Ya ampun!" Anjani langsung menangkap ada yang tidak beres dari nadanya, lalu bertanya dengan penuh perhatian, "Kamu ini kenapa? Suaramu terdengar serak dan nggak bersemangat.""Nggak apa-apa. Cuma terlalu lelah bekerja, kurang istirahat." Nikki mencoba menguatkan diri, lalu bertanya, "Bibi Anjani, ada apa tadi meneleponku?""Masih bisa apa lagi, tentu saja soal ibumu," jawab Anjani lugas, lalu tiba-tiba terdiam. Dia ragu sejenak sebelum berkata, "Kamu ... apakah kamu sebenarnya nggak mau tahu? Kalau memang nggak mau, ya sudah, anggap saja aku nggak pernah menelepon."Nikki berpikir dalam hati, 'Kalau sudah bicara sampai begini, siapa pun pasti akan dibuat penasaran. Mana mungkin bisa benar-benar menganggap nggak pernah ditelepon?'Meskipun dia membenci wanita itu, kenyataannya tak bisa diubah. Mereka tetap ibu dan anak kandung.Selain itu, hidup tidak
Baca selengkapnya