Darian baru selesai mandi ketika telepon dari Bunda masuk. Sudah jadi ciri khas Bunda, kalau menelepon pasti dengan gaya ceramah panjang, cerewet, sedikit memaksa. Kalau tidak begitu, panggilannya cuma akan diisi satu-dua jawaban Darian sebelum ditutup sepihak. “Bunda kirim tiga bingkai foto kemarin. Taruh satu di ruang kerja, ya. Bunda tahu kamu paling sering di sana. Biar kamu ingat, kamu itu sudah menikah, Darian. Pasangan kamu sekarang Tavira.” Kalimat Bunda mengalir cepat seperti rapper yang tak kehabisan napas. Darian hanya mendengarkan. Menyela saat Bunda sudah masuk mode rap hanya akan memperpanjang waktu. “Itu foto bagus, lho. Kamu kelihatan lebih alami. Dan Tavira cantik sekali. Iya, kan?” Tidak tahu saja Bunda, kalau foto itu sudah dia lempar ke lantai. Pecah, hancur, bukan karena foto di dalamnya, tapi trauma yang semestinya tidak dilampiaskan pada orang yang salah. Satu bingkai memang masih dipajang di ruang tamu. Ta
Last Updated : 2025-08-24 Read more