“Arby, terima kasih banyak, ya. Berkat kamu, ibu guru bisa bertemu Mama kamu,” ucap Bu Delima dengan sangat tulus. “Akhirnya, ibu bisa foto bareng dan juga minta tanda tangan.” “Sama-sama Bu Del,” balas Arby ceria, tangan mungilnya menggenggam tangan Bu Delima erat sambil menunggu jemputan. Bu Delima terus melirik ke gerbang sekolah yang tinggi, tak ada tanda-tanda mobil keluarga Arby datang untuk menjemput seperti biasa. “Tumben jemputan Arby gak data—“ “Itu dia!” potong Arby antusias, begitu melihat mobil sang ayah masuk ke dalam kawasan sekolah dengan kecepatan tinggi. “PAPA!” pekik Arby penuh semangat, tangannya segera dilepaskan dari tangan Bu Delima. Isandro turun dari mobil dengan langkah terburu-buru, “Ayo, By. Kita pulang sekarang, Nak,” tangannya sigap membawa sang anak ke dalam gendongan. Tatapannya beralih sekilas pada Bu Delima, “Terima kasih, Bu. Kalau begitu saya permisi.” Tanpa banyak bicara, atau menyuruh Arby pamitan pada ibu gurunya—Isandro langsung m
Last Updated : 2025-10-26 Read more