“Iya, kamu gak salah denger. Besok Saka sama orang tuanya mau ke sini dan melamar kamu,” ulang Freya santai, seolah hal itu sangat lah biasa. Kata-kata itu membuat Yessa terperangah. Wajahnya langsung memucat, jantungnya berdetak tak karuan. “Mama ...!” suaranya tercekat di tenggorokan, dia sampai tak tahu harus berkata apa. “Mama cuma bercanda, kan? Bilang ke aku kalau ini cuma bercanda, Ma!” Freya hanya menghela napas berat, dia memang sudah menduga reaksi Yessa memang akan seperti ini. “Batalin!” ucap Yessa tegas, tak menerima bantahan. “Aku gak mau ada acara lamaran itu, aku gak mau dilamar Mas Saka atau siapa pun itu.” “Mama stop cari tumbal, Ma. Sama siapa pun, aku gak akan pernah bahagia. Aku udah trauma nikah, dan aku udah mutusin mau hidup sendiri mulai sekarang!” Yessa menggeleng tegas, bola matanya berkaca-kaca. “Kalau Mama gak mau batalin ini, sekarang ini juga aku bakal pergi dari rumah ini, Ma!” Sang ibu menatapnya lurus-lurus, sebelum akhirnya menyemburkan
Huling Na-update : 2025-11-05 Magbasa pa