“Isa, kamu udah sadar, Nak?” bisik Shofia pelan, suaranya bergetar di antara tangis dan kelegaan. Satu tangannya yang sudah keriput menggenggam tangan sang anak yang masih lemah, terasa hangat untuk pertama kalinya setelah dua bulan. “Kamu lihat Mama?” bisiknya parau, tak kuasa menahan haru dan hampir tak percaya anaknya sadar ketika dia ada di sana. Tak lama setelah Yessa meninggalkan ruangan, Shofia menemukan jari telunjuk Isandro bergerak. Cepat-cepat dia mengabarkan sang suami. Isandro mengerjap pelan, kelopak matanya terasa berat. Pandangannya buram, tapi perlahan mulai fokus pada wajah wanita yang duduk di sampingnya. “Ma ….” suaranya serak, pelan, hampir tak terdengar. “Ya, Mama di sini, Nak,” ujar Shofia lembut, mengusap rambut putranya. Air mata menetes dari sudut matanya tanpa bisa ditahan. “Akhirnya kamu bangun juga. Mama hampir nyerah, hampir pikir kamu gak bakal buka mata lagi.” Tak lama pintu ruangan dibuka dan menampilkan Ella datang lebih dulu daripada Isaac, k
Huling Na-update : 2025-11-12 Magbasa pa