Jarak ratusan kilometer tak memadamkan api di dada mereka. Saat akhirnya bertemu, Damian hanya berdiri memandangi Aurora yang perutnya membulat indah. Ada rindu yang nyaris membuatnya gila.Tangannya menyentuh wajah Aurora, jemarinya berhenti di bibir yang basah dan sedikit bergetar. Aurora menutup mata, napasnya berat. “Damian…” hanya itu yang keluar, setengah desahan, setengah doa.Damian menunduk, mencium keningnya lama, seolah ingin menyalin setiap rasa rindu lewat sentuhan.Damian menarik napas panjang, jemarinya langsung menemukan surga rahasia Aurora. Hangat. Lembut. Berdenyut.Ia bermain pelan, memutar dan menekan, membuat Aurora melengkungkan punggungnya.“Hhh… Damian…” desahnya pecah, kedua tangannya mencengkeram bahu pria itu.Aroma strawberry samar-samar menguar, bercampur dengan napas panas di antara mereka. Damian menunduk, mencium lehernya, sementara jemarinya tak berhenti bermain, semakin cepat, semakin dalam.Aurora menggigit bibirnya, tubuhnya bergetar tak terkendali
Última actualización : 2025-08-11 Leer más