Pagi itu Jakarta masih berkabut, seperti enggan bangun dari tidur panjangnya. Tapi di dalam rumah keluarga Valente, satu ruang bawah tanah yang jarang digunakan kini kembali aktif.Peta digital terbuka lebar di dinding. Markas-markas tersembunyi, titik koneksi jaringan Khaos, dan simbol Project Helix berpendar merah menyala.Damian berdiri di tengah ruang, dikelilingi oleh wajah-wajah yang pernah bertempur bersamanya.Robert dengan hoodie abu-abu dan mata panda khasnya menyandar di kursi belakang sambil menyesap kopi.Adrian berdiri bersilang tangan, penuh ragu tapi tetap tegak.Raka duduk santai di sudut, senjata kecil di tangannya seperti biasa, sedang dibersihkan meski suasana serius.Velia duduk di sisi Damian, matanya tajam memantau ekspresi setiap orang. Aurora berdiri tak jauh, satu tangannya refleks menyentuh perut, yang kini menjadi pusat semesta mereka.Damian membuka suara.“Ayah gue hidup. Dan dia kirim pesan... yang cuma satu artinya: kita gak bisa percaya siapa pun, term
Last Updated : 2025-08-08 Read more