“Hhmmm …,” erang Rayhan, memindahkan Alesha dari kursi.Alesha merespons hasrat itu. Tangannya naik, mengait di tengkuk Rayhan, menariknya semakin dekat. Tubuh mereka menempel erat, Alesha bisa merasakan kekerasan tubuh Rayhan, panasnya yang mematikan.Rayhan memutus ciuman, matanya terbakar gairah. Ia dengan cepat menggendong Alesha, memindahkannya ke sofa panjang yang ada di sudut ruangan, tempat yang lebih tersembunyi dari jendela.Mereka berbaring bersama, tubuh menempel. Rayhan kembali menghujani Alesha dengan ciuman di leher, di garis rahang.“Aku ingin lebih, Lesh … aku ingin seluruh dirimu …,” bisiknya, napasnya yang panas menerpa kulit Alesha.Alesha tidak bisa lagi menahan desahan. “Om … Ahhh …,” rintihnya, kepalanya terlempar ke belakang, menyerahkan diri pada Rayhan.Rayhan meraba pinggang Alesha. Ia mengenakan blus tipis yang mudah dilepas. Rayhan meraih ujungnya, menariknya ke atas, menyingkap perut Alesha.“Cantik …,” gumam Rayhan, mencium perut Alesha, meningga
Terakhir Diperbarui : 2025-10-21 Baca selengkapnya