Zira memeluk Ibunya. Hubungan mereka kini adalah aliansi yang rumit: Livia mendapatkan pengawasan di rumah Rayhan, dan Zira mendapatkan pembalasan dendamnya dan peran barunya sebagai 'penyelamat'.Keesokan harinya, Zira kembali ke rumah. Rayhan menyambutnya di depan pintu. Penampilannya adalah mahakarya akting. Wajahnya pucat, ada bayangan gelap di bawah matanya (sebagian besar nyata karena kurang tidur akibat stres), dan ia mengenakan pakaian santai yang lusuh, terlihat seperti pria yang baru saja melalui masa berkabung. Ia tidak bercukur, dan matanya tampak kosong.Pelukan Rayhan terasa dingin, tetapi kuat. "Selamat datang di rumah, Sayang," bisik Rayhan, suaranya kering, teredam."Aku pulang, Pa," jawab Zira, menahan emosinya, membiarkan dirinya membalas pelukan itu.Mereka berjalan ke ruang tamu yang kini terasa sunyi, tanpa jejak keberadaan Alesha. Rayhan telah memastikan semua jejak Aster—buku, bantal, bahkan aroma parfumnya—telah dibersihkan. Zira duduk di kursi tunggal, m
Last Updated : 2025-11-30 Read more