Pukulan logam beradu keras di halaman pelatihan istana Ravensel. Langit pagi masih berkabut, tapi dentang pedang menggema jelas, seirama dengan napas cepat dua orang pria bertubuh gagah di tengah lapangan.Sir Juan menangkis tebasan cepat Leon dengan susah payah. “Gerakanmu semakin berat, Paduka. Jangan biarkan amarah menguasai tanganmu,” katanya, terengah.Leon mengatur napas, pedangnya berkilat basah oleh embun. “Aku tidak marah,” jawabnya pendek tapi urat di lehernya menegang. Akhir-akhir ini ia memang memiliki beban berat yang dilimpahkan paduka raja terhadapnya. Ada banyak masalah yang datang bertubi-tubi. Mulai dari masalah Velmont hingga pajak dan kerajaan di sekitar yang selalu mencari masalah. Namun masalah yang paling menyita pikirannya adalah Ana Merwin. Bagaimanapun, hatinya sudah tertinggal di sana. Ia mengkhawatirkan gadis itu. Ia juga sangat merindukannya. Sir Juan mengangkat alis, meragukan. “Benarkah?”Leon tidak menjawab. Ia kembali menebas, cepat, presisi, seolah
Last Updated : 2025-10-05 Read more