Shanaya masih muda, sifat dan kepribadiannya baik, dan sangat bertanggung jawab terhadap pasien.Selama bertahun-tahun ini, banyak pasien yang ingin mengenalkannya pada pasangan, hingga akhirnya dia selalu memakai cincin kawin supaya para om dan tante itu berhenti memaksanya.Shanaya masih mengingat nenek yang begitu mengkhawatirkan pernikahan cucunya ini.Dia tersenyum bingung. "Nenek Karlina, aku ini mau bercerai…""Ceraikan saja!"Wajah Karlina langsung serius, suaranya penuh tenaga. "Memang seharusnya begitu! Tadi waktu di telepon aku dengar semuanya, tapi bukan sengaja menguping, maaf ya.""Tapi dengar nasihat Nenek, laki-laki yang selingkuh itu pantang dipertahankan. Kalau tidak bercerai, hidupmu akan penuh penderitaan.""Hmm."Shanaya merasa tangan keriput yang menggenggam tangannya ini membawa kehangatan yang cuma ada dalam ingatan samar.Suaranya pun jadi lembut tanpa sadar. "Aku tahu, sekarang sedang dalam proses perceraian."Lalu, dia meraih pergelangan tangan Karlina, mengg
Read more