Tak disangka, dia langsung mendengar dua kalimat itu."Tuan Adrian, Anda datang."Polisi wanita itu menatapnya, mencoba membujuk, "Kalau dibilang serius, memang serius. Tapi kalau dibilang tidak, ini sebenarnya urusan keluarga kalian. Kalau bisa diselesaikan secara pribadi, itu yang terbaik."Ekspresi tak peduli di hadapannya justru menghantam Adrian lebih keras dari kata-kata. Napasnya berat, terhenti di tengah jalan, menyisakan tekanan yang menyakitkan. "Sudah cukup. Serahkan saja semuanya ke polisi," katanya datar, nyaris putus asa.Bulu mata panjang Shanaya bergetar sedikit. Di wajahnya yang bersih tanpa riasan, tidak tampak sedikit pun emosi.Seperti yang dia katakan tadi terhadap pria ini, dia benar-benar tidak peduli.Adrian mengernyit bingung, tidak paham sejak kapan Shanaya bahkan tidak mau menunjukkan kelemahan lagi.Dia bahkan sempat berpikir, sekalipun memang dia yang bersalah, asal dia mau sedikit bersikap manis...Demi masa lalu mereka, dia tidak akan mempermasalahkannya
Baca selengkapnya