Tak lama setelah keluar dari rumah sakit, ponsel Rena kembali berdering. Jeremy meneleponnya. Dia tak menjawab, tetapi Jeremy terus menelepon berkali-kali.Rena hanya tersenyum miris. Sepertinya Jeremy akhirnya mulai sadar, Rena takkan mengangkat teleponnya lagi. Tak lama kemudian, notifikasi pesan masuk.[ Rena, aku nggak bermaksud meragukan gurumu. Tadi aku cuma terlalu panik, sampai salah bicara. Aku mau minta maaf sama Pak Claude, juga sama kamu. Tolong sampaikan permintaan maafku ke dia, ya? ]Rena tetap tidak membalas.Beberapa menit kemudian, pesan lain masuk lagi.[ Aku sudah ajak Nadia periksa lagi. Hasilnya tetap sama, dia memang nggak punya banyak waktu. Rena, tolong jangan cemburu pada seorang gadis yang sedang menunggu kematian, ya? ][ Setelah dia pergi, seluruh hidupku cuma buat kamu. Aku bahkan sudah janji ke orang tuaku untuk ketemu sama mereka bulan depan. Setelah itu, kita tentukan tanggal nikah, rayakan dengan pesta, dan selamanya kita nggak akan pisah lagi. Ya? ]R
Baca selengkapnya