Ketika hati telah condong, ia nggak pernah butuh alasan. Karena kasih yang berat sebelah, datang tanpa syarat. Puspa tahu benar, jika harus pilih antara Lisa dan dirinya, Indra pasti akan pilih adik perempuannya. "Toh cuma beberapa kalung, perlu sampai segaduh ini? Kalau hilang, nanti aku gantiin, selesai kan?"Lisa bersandar manja di pelukan Indra, wajah cantiknya penuh kemenangan. Tatapan matanya bening, tapi sorotnya penuh kesombongan dan tantangan. Puspa kira ia sudah terbiasa diperlakukan seperti itu. Tapi ternyata ia meremehkan seberapa banyak rasa sakit yang masih bisa ditahannya. Ia tersenyum tipis, tapi senyum itu hanyalah tameng sunyi dari hati yang beku. Apa Indra tahu, bahwa yang dipermasalahkan bukan soal perhiasan? Melainkan harga diri? Dulu, saat pertama kali adiknya mengosongkan lemari perhiasan, Indra bela. Sekarang, saat kejadian itu terulang, ia masih bela. Lalu gimana dengan ketiga kalinya? Keempat kalinya? Apa ia akan tetap begitu? Kalau begitu, untuk apa m
Read more