Maksud ucapan itu, siapa yang nggak paham? Lukman, si licik yang sudah makan asam garam dunia, paling tahu arahnya ke mana. Seumur hidupnya, ia paling muak dengan tipe perempuan yang suka ikut campur urusan sana-sini. Selangkah diberi jalan, malah mau merajai semuanya. Bahkan ibu kandung mereka pun nggak pernah atur sampai sejauh itu, tapi Puspa benar-benar anggap dirinya “istri resmi”, seolah bisa gantikan ibu mereka dan bertindak sesuka hati. Namun Indra hanya terus merokok, nggak tanggapi sedikit pun. Lukman melanjutkan, suaranya penuh dorongan, “Menurutku, kamu seharusnya sudah campakkan Puspa sejak lama. Dia nggak punya apa-apa, nggak bisa kasih keuntungan apa pun untuk kariermu, malah sudah banyak diuntungkan olehmu. Kamu pun nggak pernah suka dia, tapi toh dia tetap bisa duduk manis di posisi Nyonya Wijaya.”Ia terkekeh sambil menyesap minuman. “Kalau kamu ceraikan dia, meski nggak nikah dengan perempuan yang bisa bantu kamu dalam karier, setidaknya kamu bisa bawa pulang Wula
Read more