Lisa buka mulut lebih dulu. "Temanku akan ulang tahun besok lusa, kamu buatkan kue dan kirimkan ke dia."Puspa tertegun, menatapnya dengan bingung. Mereka jauh-jauh datang ke sini, hanya untuk minta dia buat kue ulang tahun? "Okay," jawab Puspa tenang.Bagi Puspa, daripada debat dengan mereka, lebih baik selesaikan urusan ini cepat. Asal mereka nggak terus ganggu dia, buat satu kue satu nggak masalah. Benar saja, setelah bicara, keduanya langsung pergi. Sejujurnya Puspa nggak ngerti apa yang mereka pikirkan. Beberapa hari terakhir, rumah terasa lengang tanpa Indra dan anehnya, Puspa justru merasa lega. Ia bahkan sempat pikir, andai saja ia nggak pernah pulang, betapa baiknya. Nggak pernah ia bayangkan sebelumnya, dulu ia begitu dambakan kebersamaan dengan Indra, tapi kini, ia justru merasa muak hanya dengan membayangkannya. Hari-hari tanpa Indra, Puspa hidup sederhana: makan ketika lapar, tidur ketika ngantuk, merawat lukanya dengan tenang. Hidup sehat, makan enak, istirahat cuk
Read more