Puspa mengangguk mantap, sikapnya nggak tergoyahkan. “Ya. Aku mau cerai.”Kakek Budi menatapnya dalam-dalam. “Tapi Indra nggak mau.”Puspa tersenyum pahit. “Untuk jaga nama baik Wulan, dia sewa jet pribadi, kirim dia langsung ke pulau untuk liburan. Bukan cuma itu, dia juga siapkan tim medis dan tim pengasuh khusus untuk dampingi. Menurut kakek, di hati Indra, siapa yang lebih penting aku atau Wulan?”Andai saja bukan karena Wulan dengan ‘baik hati’ ceritakan semua itu ke dia, Puspa mungkin nggak akan pernah tahu betapa tulusnya perhatian Indra ke wanita itu. Kepadanya, Indra selalu kejam, selalu ingin singkirkan dia. Tapi ke Wulan, ia lembut bak air, penuh kasih, penuh perlindungan. Indra nggak mau cerai bukan karena cinta. Itu hanya karena ia benci sikap Puspa yang berani nentang keputusannya. Seperti seekor anjing peliharaan yang berani membangkang tuannya, nggak patuh, maka pantas dipukul. Dan dirinya? Haruskah ia terus-terusan rendahkan diri, maksa diri nempel ke lelaki itu?
더 보기