Alasan Puspa nggak mau keluar kamar ada dua. pertama, ia memang nggak ingin keluar.Kedua, tenaganya sudah habis.Infus nutrisi hanya seperti benang tipis yang tahan nyawanya, selama nggak ada makanan masuk, tubuhnya tetap rapuh dan lemah.Pintu kamar terbuka pelan.Indra melangkah masuk, berhenti tepat di hadapan Puspa. Ia berdiri membelakangi cahaya, menutupi seluruh sinar matahari.Puspa buka mata sekilas, lihat sosoknya, lalu tutup mata kembali tanpa ekspresi, anggap dia nggak ada.Indra condongkan tubuh, kedua tangannya bertumpu di sandaran kursi, biarkan wajahnya mendekat hingga jarak hanya sejengkal. Suaranya dalam dan rendah.“Apa yang buat kamu nggak puas? Kasih tahu aku, aku bisa berubah.”Puspa tetap diam, matanya terpejam rapat.Indra nggak nyerah. “Kalau kamu merasa Wulan ganggu rumah tangga kita, aku sudah putuskan urusan dengan dia. Dia akan pergi, dan setelah ini, hidup kita hanya ada kamu dan aku, ke depannya mungkin juga anak-anak kita. Sudah gini, kamu masih rasa ngg
Magbasa pa