"Ha...iya Tuan, maaf aku tiba-tiba mengingatkan sesuatu," dalih Kayra.Bram membuka laci kecil di hadapannya, meraih sesuatu dari sana lalu menaruhnya di atas meja."Ambil ini, dan lakukan sekarang," perintah Bram.Kayra terdiam sambil menatap tes kehamilan yang terletak di atas meja. Jantungnya semakin berdegup kencang, ia benar-benar takut dengan hasilnya nanti. Kayra meraihnya, menghela napas lalu meninggalkan ruang kerja Bram. Setibanya di kamar, ia bergegas masuk ke kamar mandi. "Ya Tuhan, aku pasrah dengan hasilnya," ucap dalam batin Kayra. Ia menutup mata dan membukanya secara perlahan, tangannya gemetar, seluruh bulu kuduknya berdiri, benar-benar menyeramkan seperti uji nyali di gedung yang tak berpenghuni selama bertahun-tahun. Setelah membuka mata lebar-lebar, seketika Kayra menghela napas, "Syukurlah, aku masih aman."Kata-kata itu refleks ke luar dari mulut Kayra, ia benar-benar belum siap untuk hamil. Namun rasa syukur itu seketika berubah jadi cemas, Kayra tiba-tiba
Last Updated : 2025-10-23 Read more