Elina masih duduk di sofa, dia menatap kakinya yang kini sudah terbalut plester. Sampai detik ini, dia masih tidak percaya pada ucapan Darren, meskipun pengawalnya itu sudah berjanji akan membawanya pergi menemui sang mama.“Dia mudah sekali dalam bicara, apa dia kira semudah itu membujuk Samantha? Kuakui, dia sangat berani,” gumam Elina.Baru saja Elina selesai bicara, terdengar suara pintu kamar terbuka yang membuatnya menoleh dengan cepat.Tatapan Elina berubah dingin saat tertuju pada Samantha yang melangkah masuk ke kamarnya, lalu di belakang Samantha, ada Darren yang mengikuti.Elina hanya diam memandang Samantha, sampai wanita itu berdiri di dekat sofa dengan tatapan angkuh seperti biasanya.“Kuizinkan kamu menemui ibumu, tapi hanya sekali ini saja.”Mendengar apa yang dikatakan Samantha, Elina langsung berdiri karena terkejut. Bahkan dia melupakan luka gores di kakinya, mengabaikan perih yang sedikit menyayat.Namun, Elina tak langsung memperlihatkan senyum bahagia, dia tetap
Last Updated : 2025-09-12 Read more