Aku menarik napas panjang, mencoba menenangkan suasana yang sudah hampir meledak. Putri masih berdiri dengan wajah angkuh, sementara Bunga jelas-jelas kesal, matanya tajam menusuk seperti hendak melemparkan semua amarahnya.Aku melangkah mendekatkan wajahku ke telinga Bunga, lalu berkata pelan pada Bunga, "Bunga. Tunggu ya. Nanti kita bisa habiskan waktu sisanya. Aku janji."Dia menatapku lama, seolah menimbang kejujuranku. Untuk sesaat, aku takut dia akan tetap menolak. Tapi akhirnya, dengan suara lirih dan berat, dia menjawab, "Baiklah. Tapi jangan buat aku nunggu sia-sia."Aku tersenyum kecil, meski hatiku terasa perih melihat wajah kecewanya. "Terima kasih, Bunga. Tunggu, yah?"Dengan langkah berat, aku berbalik mengikuti Putri. Dia berjalan lebih dulu dengan percaya diri, handuk menggantung di bahunya, tubuhnya sudah terbalut swimsuit ketat yang jelas membuat beberapa pasang mata menoleh. Aku sendiri berusaha menahan pandangan, meski sesekali tanpa sadar mataku melirik. Tapi set
Last Updated : 2025-09-05 Read more