Matahari pagi menyelinap lewat celah jendela, hari minggu telah tiba, namun bagi Alisya, sinarnya terasa muram. Ia bangun lebih awal seperti biasa, menyiapkan sarapan di dapur. Tangannya cekatan menggoreng tempe, merebus sayur, dan menyiapkan sambal.Tapi baru setengah jalan, suara pintu kamar depan terbuka. Susi keluar dengan rambut masih basah, wangi sampo menyebar ke seluruh ruangan. “Mbak Alisya, biar aku bantu ya. Aku biasa masak juga dirumah...”Alisya tersenyum kaku. “Nggak usah, Sus. Aku sudah terbiasa.”Namun sebelum Susi sempat menjawab, ibu mertua muncul sambil menepuk tangan. “Nah, bagus! Kalau ada Susi, dapur ini bisa makin hidup. Ayo, Nak, bantu tante. Kasihan Alisya sendirian.”Susi langsung menaruh handuk di kursi dan mendekat. “Iya, Tante.”Alisya terdiam, perasaannya tercekat.Beberapa menit kemudian, aroma nasi goreng buatan Susi memenuhi dapur. Ibu mertua tersenyum puas. &ld
Last Updated : 2025-09-18 Read more