"Kaysan!" bentak Rian, sengaja supaya menantunya tersebut sadar dan mendengarnya. Ini sudah jam 3 dini hari, di mana di tempat ini sangat dingin, gelap, dan sunyi. Akan tetapi Kaysan tetap bertahan di sini, berbaring meringkuk di aspas sambil menengada ke atas langit. Tak ada pancaran apapun di mata pria ini, hanya ada kekosongan. Wajahnya datar, tetapi ada guratan lelah serta kesedihan di sana. "Bangun dan ikut Papa ke rumah sakit!" marah Rian, menarik lengan Kaysan sekuat tenaga agar menantunya tersebut bangun. Rian datang ke tempat ini khusus untuk menjemput Kaysan, di mana dia sudah lebih dulu dari rumah sakit tempat Gaia ditemukan. "Kaysan Nak, kenapa kamu menjadi seperti ini? Di mana Kaysan yang pantang menyerah? Di mana Kaysan yang selalu penuh keyakinan?!" ucap Rian dengan nada bergetar, kasihan pada menantunya yang seperti bukan dirinya lagi. Namun, sebanyak apapun dia berbicara, Kaysan hanya diam dan tak memberikan respon apapun. "Liam, tolong bantu Paman," pin
최신 업데이트 : 2025-10-25 더 보기