Bukannya menjawab, Davina yang malah mengangkat bokong menjauh, membuat Topan menatapnya bingung. "Kenapa kamu menghindar dariku?" Topan mengangkat sebelah alisnya. Dia kemudian menambahkan. "Memangnya aku menakutkan?" Tanpa menoleh ke arah seseorang yang sedang mengajaknya bicara, Davina berucap, "Ya, kau begitu menakutkan, Topan." Lipatan di kening Topan semakin bertambah, tapi detik berikutnya, ia hanya tersenyum kecil. Ia hanya bercanda barusan untuk mencairkan suasana. "Eh, aku menakutkan?" Topan malah balik bertanya dengan nada setengah tak percaya. Kemudian, ia menggeleng. "Aku tidak akan menggigitmu, sayang dan aku juga tidak akan menerkammu. Jadi, kamu tak perlu takut." Seketika Davina melemparkan tatapan mematikan kepada Topan. "Eits, katamu, kalau kita sudah resmi menikah, sudah menjadi pasangan suami istri, aku boleh memanggilmu dengan sebutan 'sayang'?" sela Topan cepat sebelum Davina sempat berbicara. Seakan ia bisa membaca pikiran Davina. Davina mendengus, tabiat
Terakhir Diperbarui : 2025-08-02 Baca selengkapnya