Di cafe, pojok ruangan, tampak Topan tengah duduk. Sesekali ia akan mengecek ponselnya, sesekali menyeruput pesanan minumannya, sesekali pandangannya akan mengedar ke sembarang arah. Ia tengah menunggu seseorang. Selang beberapa menit, seseorang yang ditunggunya akhirnya muncul. Dimas mengenakan topi, jaket hitam dan sarung tangan tipis. Tubuhnya kekar, gerakannya sunyi seperti bayangan. Di bahunya, tersampir tas. Duduk di hadapan tuan mudanya, Dimas berucap, "Perangkatnya, Tuan Muda." Dimas mengulurkan tangan ke arah Topan dengan sopan. Topan mengangguk, lantas mengeluarkan flashdisk dari saku dalam jaketnya, meletakkannya di atas meja. "Jangan colokkan ke komputer biasa. Aku mau semua data lewat server bayangan!" titahnya dingin dan tegas. Topan memerintah Dimas sebab ada data yang tidak lengkap. Bahkan, hilang. Demikian, ia tidak mengetahuinya secara keseluruhan. Pun Davina tidak mau menceritakan isi flashdisk tersebut karena katanya takut. Ditambah, belum sepenuhnya percaya p
Huling Na-update : 2025-08-14 Magbasa pa