Setelah beberapa lama terdiam, Alessia akhirnya berbalik menghadap Topan. Senyum kecil menghiasi bibirnya. "Kau tahu, Adrian. Aku sengaja membuatmu repot. Menggodamu, memprovokasimu, bahkan memberikanmu bahaya nyata." Alessia menghentikan kalimatnya, seakan ingin memberikan waktu kepada Topan untuk mencernanya. Topan mendengarkan dengan saksama, tidak memotong, menunggu kalimat Alessia berikutnya. Alessia melanjutkan, "Semua itu bukan sekadar kebetulan." Topan mengangguk pelan. "Ya, saya menyadarinya, Nona. Itu semua adalah tes untuk saya, bukan?" Topan sendiri tidak mempermasalahkan apa yang Alessia perbuat pada dirinya. Sebabnya, menurutnya, tidak melampaui batas, masih diambang wajar. Tidak membuatnya marah pula. Jadi, ia anggap, Alessia aman. Lain halnya jika Alessia bertindak diluar batas, membuatnya marah, itu berarti Alessia harus diberi paham! Sedikit merepotkan tentunya jika demikian. Pasalnya, niat dirinya menjadi pengawal hanya untuk membungkam mulut anggota keluarga
Huling Na-update : 2025-08-18 Magbasa pa