Pagi itu terasa berbeda. Udara di taman sekolah Ethan masih diselimuti embun, aroma rerumputan basah bercampur dengan bau samar bunga kamboja dari halaman sebelah.Anak-anak berlarian kecil, beberapa orang tua sibuk berbincang, tapi Ariana duduk diam di salah satu bangku taman, seolah dunia di sekitarnya berhenti berputar.Tangannya menggenggam cangkir kopi yang sudah dingin, matanya menatap kosong ke arah ayunan yang berayun pelan ditiup angin.Di benaknya, suara Kirana semalam terus bergaung—nada manipulatifnya, tangis palsunya, dan cara dia memutarbalikkan fakta di depan Jason.Ariana menghela napas panjang. Ia tahu Kirana tidak akan berhenti di situ. Wanita itu terlalu cerdik untuk menyerah hanya karena sekali gagal.Langkah kaki pelan terdengar mendekat dari arah belakang. “Kau melamun lagi,” suara bariton yang lembut terdengar akrab di telinganya.Ariana menoleh pelan. Jonas berdiri di sana, mengenakan kemeja biru mud
Last Updated : 2025-11-10 Read more