Malam itu menjadi malam yang tidak pernah disangka oleh Ambar. Suasana di dalam mobil begitu mencekam. Jalanan sepi, hanya lampu kota yang berkelebat lewat jendela, tapi di dalam mobil, suasana seperti terperangkap dalam badai.Gion menggenggam setir dengan keras, rahangnya mengeras. “Apa kamu gila, Ambar? Memutuskan hubungan sepihak, hanya karena aku ingin tahu siapa Ivan itu?” suaranya berat, penuh amarah yang ditahan.Ambar menoleh, senyum sinis tersungging di bibirnya. Alih-alih menjawab, ia justru tertawa pendek—tawa getir yang menusuk. Lalu, tanpa ragu, ia meludahi pipi Gion.Gion terperanjat. Tangannya refleks menyentuh wajahnya yang basah. Matanya menatap Ambar, liar, berbahaya.“Apa-apaan kamu?!” raung Gion, suaranya menggema di kabin mobil.Ambar menatap lurus ke depan, suaranya dingin.“Kamu pikir aku boneka, Gion? Bisa kamu tarik, kamu genggam, dan kamu kendalikan semau hatimu? Kamu salah besar.”Sesaat, hening. Hanya suara mesin yang bergemuruh. Gion terdiam, tapi dalam d
最終更新日 : 2025-09-22 続きを読む