Pagi itu seharusnya menjadi awal yang indah. Cahaya matahari menembus jendela, membelai wajah Ambar yang baru saja terbangun. Namun suasana hangat semalam perlahan memudar saat Gion menatapnya serius. “Ambar…” suaranya pelan, tapi matanya tajam. “Aku ingin tahu. Siapa sebenarnya Ivan?” Ambar tertegun. Senyum yang sempat menghiasi wajahnya lenyap begitu saja. Ia menarik selimut lebih erat, berusaha menghindari tatapan Gion. “Kenapa kamu terus menanyakan itu? Untuk apa kita membahas sesuatu yang tidak penting?” Gion menghela napas panjang, tapi nada suaranya semakin tegas. “Karena aku berhak tahu, Ambar. Aku berhak tahu siapa orang yang mengganggu kekasihku. Dan aku juga berhak tahu siapa masa lalumu.” Kata-kata itu menusuk Ambar. Hatinya bergemuruh, bercampur malu dan marah. Ia menunduk, matanya berair. “Masa lalu itu… kebodohan yang ingin aku kubur dalam-dalam. Kenapa kamu harus mengungkitnya lagi? Kenapa pagi ini harus dirusak dengan nama itu?” Gion mendekat, meraih
Terakhir Diperbarui : 2025-09-20 Baca selengkapnya