"Lepaskan tanganmu," tegas Easton dengan ekspresi datar. Dia berlutut dengan satu kaki di samping tempat tidur.Jossie yang berada di pelukan Easton merangkulnya dengan erat. Mereka berdua bertatapan dengan posisi yang mesra.Entah Jossie dicekoki berapa banyak anggur. Wajahnya pucat, tetapi pipinya merona. Mata Jossie berkaca-kaca, dia memandangi Easton dan berujar seraya mengerjap, "Easton, terima kasih."Easton melihat Jossie dengan alis berkerut. Dia memarahi dengan tegas, "Jossie, aku bisa bantu kamu kali ini. Tapi, bagaimana dengan lain kali? Kalau tadi aku terlambat, menurutmu apa yang akan dilakukan sekelompok pria berengsek itu kepadamu? Kenapa kamu nggak menjaga dirimu baik-baik?"Jossie memandangi Easton dan merangkul leher Easton lebih erat. Dia bertanya, "Kalau lain kali hal seperti ini terjadi lagi, apa kamu masih mau membantuku?"Easton meletakkan Jossie di tempat tidur, lalu melepaskan jari-jari tangannya dan menjawab dengan tegas, "Nggak mau."Jossie tertegun, lalu dia
Read more