Aku naik lift ke lantai tujuh, koridor masih sepi. Tapi saat aku hampir sampai kamar, Mbak Renata keluar dari kamarnya yang bersebelahan dengan Bu Sarah. Dia mengenakan piyama hotel longgar, rambut acak-acakan, tapi wajahnya segar. Saat melihatku, matanya melebar, dia bengong sejenak, memandang dari atas ke bawah."Mbak, Mbak kenapa?" tanyaku, agak bingung.Mbak Renata tersadar, menggeleng cepat. "Eh, Bim, kamu habis jogging ya?""Iya, Mbak, baru saja pulang. Mbak mau kemana?" tanyaku, melihat Mbak Renata yang seperti fokus melihat tubuhku."Habis dari kamarnya Bu Sarah, bahas sedikit soal meeting. Kamu pagi ini terlihat beda ya..." jawabnya, nada suaranya terdengar gugup.Aku mengerutkan kening, "Beda gimana, Mbak?" "Kamu terlihat lebih... eh, lebih....." kata-katanya terpotong karena tiba-tiba pintu kamar di sebelahnya kamar Bu Sarah terbuka pelan. Seorang pria keluar dari sana orangnya tinggi, berpakaian rapi seperti tamu bisnis, tapi wajahnya asing. Dia mengangguk singkat ke arah
Terakhir Diperbarui : 2025-10-19 Baca selengkapnya