"Kakak trainernya?" tanya Sabrina, suaranya ceria memecah kesunyian pagi di kasir. Aku tersenyum. "Iya, atau mau sama Bang Hadi?" tawarku. Tepat saat itu, Bang Hadi muncul dari ruang belakang, berjalan bersama Nadira. Mereka tampak akrab, tertawa pelan seolah berbagi lelucon pribadi. Hatiku mencelos melihat pemandangan itu. "Yang mana orangnya, Kak?" Sabrina mencondongkan tubuh, mengikuti arah pandangku. Dia menatap Bang Hadi yang sedang asyik mengobrol dengan Nadira. "Aku mau sama kakak aja ah," bisiknya, menarik diri. "Dia serem, badannya gede banget." Aku tertawa mendengar ucapannya, tapi berusaha menahannya. Tingkah Sabrina sangat lucu, polos dan apa adanya. "Ya sudah, kamu duluan aja," jawabku, tersenyum. Ketika Bang Hadi menyadari keberadaan kami dan melangkah mendekat bersama Nadira, Sabrina tiba-tiba berlari ke dalam gym. "Mas, aku pulang duluan, ya," serunya, lalu menghilang di balik pintu. Bang Hadi menatapku heran. "Aku antar pulang, Bim," katanya, lalu menepu
Terakhir Diperbarui : 2025-10-05 Baca selengkapnya