Sejak percakapan itu, Mansion terasa sedikit berbeda.Tidak lagi sesenyap dulu, tapi juga belum bisa disebut hangat.Namun ada sesuatu yang berubah entah dari cara Leonard memandang Aluna, atau dari cara Aluna berhenti menunduk setiap kali pria itu bicara.Pagi itu, Leonard duduk di ruang makan sambil membaca laporan dari kantornya. Wajahnya tenang, tapi Aluna tau, lelaki itu tidak pernah benar-benar damai. Ada luka yang masih membekas di balik sorot matanya.“Pagi,” sapa Aluna pelan sambil membawa secangkir teh hangat.Leonard mengangguk tanpa menatap. “Pagi.”Ia masih sama: dingin, tegas, menjaga jarak. Tapi kini, ada hal kecil yang Aluna pelajari kadang, di balik sikap dingin itu, tersembunyi rasa takut kehilangan.“Aku akan ke rumah sakit siang ini,” ujar Aluna hati-hati, “menjenguk adikku. Dokter bilang, kondisinya mulai membaik.”Leonard mengangkat kepalanya dan menatap Aluna. “Kamu mau aku ikut?”Pertanyaan itu membuat Aluna terdiam. Ia tak menyangka Leonard akan menawarkan dir
Last Updated : 2025-10-16 Read more