Di tempat lain, jauh dari ruang keluarga yang penuh percakapan ringan dan suara televisi, Bumi duduk di sebuah ruangan berpendingin udara. Dindingnya dipenuhi rak berisi berkas, map kuning tua, serta beberapa foto dokumentasi kerja sama lintas kementerian. Di meja kaca di hadapannya, tersaji kopi hitam, air mineral dalam botol, dan beberapa dokumen dengan kop resmi negara.Kepala Sekretariat Program yang baru, seorang perempuan paruh baya bernama Bu Arlina, duduk di seberangnya. Rambutnya ditata rapi, dan matanya tajam menatap ke arah Bumi yang duduk tenang dengan map di pangkuannya.“Mas Bumi,” katanya sambil menyilangkan jari, “kami sudah rapat internal beberapa kali, hasilnya selalu sama, yaitu... terus terang saja, kami merasa program ini akan pincang kalau Mas berhenti setelah masa tugas tahap pertama berakhir.”Bumi mengangguk pelan, tak langsung menjawab.“Kami tahu Mas punya opsi lain jika kontrak ta
Последнее обновление : 2025-09-20 Читайте больше