Udara Bandung sore itu sejuk, langit bersih dengan warna biru pudar yang lembut. Di kawasan perbukitan utara kota, rumah Rio berdiri tenang—modern, megah, luas, dengan sentuhan kayu dan kaca yang mempesona. Halaman depannya luas, hijau, dan tertata, sedangkan halaman belakangnya terbuka ke lembah kecil yang menghijau. Bumi mengendarai motor tuanya dengan santai. Di depan gerbang, sekuriti tersenyum ramah saat melihatnya, dengan sedikit berlari, ia segera membuka gerbang untuk Bumi."Sore, Kang Bumi...," kata sekuriti itu. "Lama tak melihat. Masuk aja langsung kata Pak Rio."Bumi tersenyum dan menghentikan motornya sejenak, lalu setelah menjabat tangan sekuriti itu, ia memberikan sekeranjang batagor khas Bandung kepada sekuriti itu, "Oleh-oleh dari saya, Pak... dijamin mantap rasanya. Dan ini kopi asli dari pedalaman."Bukan itu saja, Bumi juga mengeluarkan satu pak rokok dengan merek kesukaan si sekuriti.
Terakhir Diperbarui : 2025-09-24 Baca selengkapnya