“Bagaimana bisa Mas Damar kecelakaan? Dia tadi hilang masih di kampus, Diana. Dia kenapa ada di jalan menuju ke rumahmu?" Tanya Caroline yang kebingungan."Dia tadi menjemput Shanum, Mbak. Kami ada di satu mobil. Dan ... dan kami ditembaki oleh beberapa orang!" Beritahu Diana dengan detail."Ditembaki? Bagaimana bisa? Selama ini Mas Damar nggak mempunyai musuh." Caroline menyanggah."Aku nggak tahu, Mbak. Dugaan kami, ini ulah Om Beni dan Tante Maya yang tidak terima kemarin diberikan rumah dan perusahaan saja," terka Diana dengan yakin."Astaghfirullah. Kenapa semuanya jadi rumit begini?" Tanya Caroline melepas pelukan dan meraup wajahnya sendiri."Maafkan aku, Mbak. Ini semua gara-gara aku," ujarnya. Diana merasa sangat bersalah. Andaikan dia tak datang, mungkin penyerangan ini juga tidak akan terjadi."Sudahlah, semua sudah terjadi. Kita berdoa yang baik-baik saja." Caroline menatap Diana dengan wjaah memerah. Sekali lagi, mer
Last Updated : 2025-09-12 Read more