Pukul lima pagi ini, Laras mengerjap. Tangannya meraba-raba ke samping. Kosong dan… dingin. Tidak ada jejak kehangatan seperti hari kemarin.“Dokter?” panggil Laras pelan. Bisa saja Dirga sedang di ruang sebelah, mungkin menyelesaikan pekerjaannya?Tidak ada jawaban.Laras memanggil lagi, kali ini suaranya lebih keras, “Dokter Dirga?!”Tetap sama. Kamar khusus direktur yang luas ini terasa senyap dan hampa. Seketika Laras turun dari pembaringan, mencari-cari Dirga ke kamar mandi, dapur, ruang tamu kecil. Tidak ada. Tubuhnya makin gemetar hebat, tatkala ia memberanikan diri menyentuh gagang pintu dan … membukanya. Hanya sepi yang menyambut, meskipun terlihat tiga petugas keamanan berjaga di ujung lorong.“Dokter Dirga bohong! Katanya nggak akan pergi.” Laras kembali menutup pintu, dan tubuhnya yang berlapis piyama navy itu merosot lemas di balik pintu.Dirga meninggalkannya seperti ini, entah ia akan hidup bagaimana?Laras memeluk lututnya sendiri, sambil menggigiti kuku jempol
Última atualização : 2025-10-18 Ler mais