Tangan Raina yang sempat membeku ia tarik dengan cepat. Rotinya dimasukkan kembali ke dalam kantung. Wanita itu menghela napas panjang. Laras dan Dirga masih memperhatikannya. Alih-alih meminta maaf atau menyadari kesalahannya, Raina justru meraih piring kecil di atas meja. Ia menyajikan roti manis itu, memotongnya menjadi kecil-kecil. Mereka pikir, Raina akan memakannya sendirian. Namun, tanpa menghiraukan himbauan Laras, wanita itu menyerahkan rotinya lagi pada Dewi. “Maaf, Ma. Harusnya aku potong-potong kecil dulu seperti ini,” lirih Raina, bahkan membantu menyuapi Dewi. Laras memelotot dan menggeram, “Apa yang Bu Raina lakukan?!” Ia hendak maju untuk merebut piring, karena ia yakin memberikan Dewi makanan manis sama saja berbahaya. Namun, Dirga menahan pergelangan tangannya. Raina terkekeh kecil, lalu mendekati Laras. “Gula darah Mama rendah sekali menurut hasil tes pagi ini, dan dokter menyarankan Mama makan sedikit karbohidrat. Roti ini kesukaan Mama.” Seketi
Last Updated : 2025-10-23 Read more