Tiba-tiba, Reno mengangkat tangan, memberi kode berhenti. Aku nyaris menabraknya. Ia menempelkan telinga ke dinding, mendengarkan sesuatu. “Suara roda…” bisiknya. “Ada kendaraan di depan.” Aku menahan napas. Arkana langsung menarikku agar menempel ke dinding, tubuhnya melindungiku. Dari ujung gang, suara itu semakin jelas: deru mesin mobil yang melaju perlahan, seperti sedang berpatroli. Beberapa detik kemudian, sebuah mobil hitam melintas, kaca jendelanya terbuka. Dua pria di dalamnya, bersenjata lengkap, memandang sekitar dengan waspada. Aku merasakan keringat dingin mengalir di pelipis. Arkana menundukkan kepalaku, memastikan wajahku tak terlihat. Reno di depan kami berdiri diam seperti patung, napasnya ditahan. Mobil itu berhenti. Salah satu pria mencondongkan tubuh, matanya menyis
Last Updated : 2025-09-11 Read more