Larut malam, setelah Mama dan adikku tertidur, aku keluar rumah. Adrian masih duduk di mobil, menatap lurus ke depan, jelas-jelas tidak berniat pulang. Aku mengetuk jendela mobilnya. “Kenapa kau masih di sini?” “Aku bilang aku nggak akan ninggalinmu,” jawabnya singkat. Keheningan menggantung. Aku menatapnya, ingin mengatakan banyak hal, tapi hanya satu kalimat yang keluar. “Adrian, kenapa dulu kau pergi tanpa penjelasan?” Dia menutup mata sebentar, seolah pertanyaan itu terlalu berat. “Karena aku pengecut. Ada sesuatu yang kupikir bisa kuselesaikan sendiri… tapi malah menghancurkan semuanya.” Aku menunggu, tapi dia tidak melanjutkan. “Adrian—” “Aku janji, kali ini aku nggak akan kabur. Aku akan jelaskan semuanya, tapi bukan malam ini. Untuk sekarang, izinkan aku melindungimu.” Aku menghela napas, hatiku penuh konflik. Kata-katanya membuatku ingin percaya, tapi rasa takut membuatku menahan diri. --- Keesokan harinya, aku kembali ke kantor. Semua orang menatapku dengan
Last Updated : 2025-08-17 Read more