Ruang tunggu ICU isolasi di salah satu rumah sakit terbaik di Jakarta itu cukup ramai hari Minggu ini.Banyak kerabat dan keluarga yang datang menjenguk.Sayangnya, Doni Kesuma hanya dijenguk oleh Keinarra itu pun jarang.Keinarra jadi menyesal, dia terlalu sibuk menerima cinta semu Reyhan sampai lupa kalau pria tulus yang mencintainya hanyalah Doni Kesuma.Keinarra masuk ke ruangan ayahnya, sepi terasa begitu pekat. Hanya suara alat monitor jantung yang berdetak lambat, dan sesekali gemericik infus yang jatuh di tabung bening.Dia menarik kursi lalu duduk di kursi samping ranjang, menggenggam tangan ayah tirinya, Doni Kesuma, yang masih terbaring koma.Wajahnya tampak pucat, namun tatapan matanya lembut—kelelahan bercampur kasih.Sebenarnya Keinarra sudah sampai di rumah sakit ini sejak subuh.Tanpa sarapan, tanpa tidur. Reyhan dan kebohongannya yang bertanggung jawab atas itu.“Pagi, Yah,” bisiknya pelan. “Kei datang.”Senyumnya tipis, meski matanya berkaca.“Maaf, Kei ja
최신 업데이트 : 2025-10-16 더 보기