“Baiklah, Om. Maaf ya Devan ganggu waktu, Om,” ucap Devan dengan sungguh-sungguh. Ia tahu betul pengacaranya ini bukan orang sembarangan. Jadwalnya padat, setiap hari penuh dengan klien penting, bahkan kasus-kasus besar yang jadi sorotan publik. Namanya sudah sangat terkenal, sampai-sampai kadang lebih sering muncul di televisi daripada artis papan atas.Pengacaranya hanya tersenyum ramah. “Tidak apa, Dev. Nanti setelah kamu kembali dari Prancis, kita bahas lagi soal itu.”“Siap, Om,” jawab Devan singkat tapi mantap.“Salam buat nenek, ya,” kata sang pengacara sambil berdiri dari sofa tempatnya duduk. Devan pun ikut berdiri, menyesuaikan.“Baik, Om. Kayaknya Nenek bakal menetap di Indonesia. Tante juga rencananya mau pulang sama keluarganya,” balas Devan.“Syukurlah kalau nenekmu mau pulang. Lagian, ngapain juga lama-lama tinggal di negara orang. Kan lebih baik di rumah keluarga Wijaya. Itu rumahnya sendiri, rumah yang sudah jelas warisan dari kakekmu,” jawab pengacara sambil meraih
Last Updated : 2025-09-26 Read more