"Hah? Nginep di sini?"“Udah malam, hujan juga masih turun. Kamu capek, kaki kamu juga masih sakit."Nada suaranya lembut, tapi ada ketegasan yang sulit kutolak. Lebih tepatnya, bagiku ini adalah kesempatan.“Baiklah," jawabku."Aku siapin kamarnya, ya."Tanpa menunggu jawabanku, Devan pun masuk ke dalam kamar. Tak berapa, tepatnya setelah Devan membereskan kamar, suara bel apartemen berbunyi.Devan berjalan ke pintu, dan seorang kurir berdiri di sana, membawa dua kantong paper bag besar.“Ini pesanan Anda, Pak,” katanya singkat.Devan menerima kantong itu, menutup pintu, lalu meletakkannya di atas meja makan.“Apa ini?” tanyaku, sedikit heran.“Cuma beberapa barang biar kamu nyaman di sini,” jawabnya tenang.Dia mengeluarkan isinya satu per satu, setelan tidur berbahan halus, cardigan hangat, pakaian santai, dan juga casual."Ini buat kamu, tadi saat baru turun dari mobil, aku sempet telepon temenku yang punya butik buat kirim beberapa pakaian cewek. Kebetulan, ukuran badannya sama k
Last Updated : 2025-10-15 Read more