Suara hujan mengguyur jendela apartemenku begitu deras ketika aku masuk. Gemericiknya seperti tak mau berhenti, bercampur suara gemuruh petir yang menggema di kejauhan.Aku menyalakan lampu ruang tamu, redup tapi cukup untuk melihat seisi ruangan. Setelah meletakkan tas kerja di sofa, aku berjalan ke kamar mandi, melepas sepatu, lalu menatap wajahku di cermin.Mata panda, wajah lelah, dan sisa eyeliner yang luntur, seolah hari ini terlalu panjang.Aku menyalakan shower, membiarkan air hangat jatuh di kulitku, mencoba menghapus semua rasa berat di kepala.Air terus mengalir, dan untuk beberapa menit aku hanya diam, bersandar di dinding, menatap kabut tipis dari uap air.Begitu keluar dari kamar mandi, aku mengeringkan rambut, berjalan ke arah dapur untuk membuat teh hangat. Namun, baru saja aku mengambil teko, tiba-tiba semua lampu padam.Aku terhenti, mematung di tempat, hanya suara hujan dan gelegar petir yang terdengar dari luar. Sesaat kemudian, suara angin menyelinap lewat celah j
Terakhir Diperbarui : 2025-10-10 Baca selengkapnya