“Papa sudah enakan?” tanya Ciara setelah selesai makan malam, “apa masih ada lemas, nggak nafsu makan, atau gimana?”Mau tidak mau, Ciara akhirnya kembali ke rumah. Tinggal bersama Kiano dan Farhan. Altaf memberinya tugas untuk memperhatikan keduanya, terutama adik mereka.“Sudah nggak papa,” jawab Kiano setelah menyuruh Farhan kembali ke kamarnya untuk belajar. “Mungkin, satu atau dua hari ke depan Papa sudah bisa pergi ke kantor.”“Bisa jenguk Mama?” tanya Ciara ragu, “besok … mama sudah bisa keluar rumah sakit. Jadi, sebelum Mama dibawa ke kantor polisi, apa bisa Papa nemui Mama dulu?”Kiano menggeleng. “Jangan sekarang, Papa masih butuh waktu.”“Papa tinggal duduk, diantar sopir, terus–”“Jangan sekarang, Cia,” putus Kiano mengulang ucapannya, lalu memundurkan kursi, “nanti–”“Aku tau perbuatan mama salah,” sela Ciara memberanikan diri memutus ucapan Kiano. Kendati di dalam hati, ia khawatir jika pria itu akan membentak atau memarahinya.Saat ini, Ciara tidak bisa melakukan apa-ap
Last Updated : 2025-10-16 Read more