Udara pagi di istana terasa hangat meski cahaya matahari baru saja menembus atap genting. Arya Wuruk duduk di pendapa utama, dikelilingi para rakryan yang bersiap menyampaikan laporan. Di hadapannya, berjejer lontar-lontar rapi, masing-masing berisi catatan pembangunan jalan desa, irigasi, dan distribusi beras.Biasanya, setiap malam, setelah urusan kerajaan selesai, ia akan menutup pendapa dan menemui Alesha di ruang rahasia, makan bersama dan berbagi cerita. Kini, pendapa terasa sunyi. Ia makan sendirian, sesekali menatap lontar yang terbuka di depannya, namun pikirannya melayang ke rumah baru Alesha.Apakah gadis itu kesulitan? Apakah bekal yang ia berikan cukup untuk makanan dan kebutuhan sehari-hari? Arya menepuk-nepuk janggut tipisnya, namun tetap menahan diri, tidak boleh terlihat gelisah di hadapan rakryan. Ia mengingatkan diri, seorang raja harus tenang, wibawa, dan fokus.Sementara para rakryan menunggu jawaban atas laporan mereka, Arya tetap diam, matanya menatap jauh ke ar
Terakhir Diperbarui : 2025-09-07 Baca selengkapnya