Freddy melotot, berharap melihat reaksi lunglai, tapi Adrian tetap tenang. Senyum sinis Freddy berubah jadi tanda tanya. “Kau mau pakai hukum? Kau yakin?” Freddy mengejek. Adrian mengangguk pelan. “Aku yakin. Dan aku juga tahu kapan harus mengeksekusi rencana. Ini bukan ancaman kosong, kak. Ini pilihan.” Setelah itu Adrian berpamitan. Di luar, kala hujan masih menetes di kaca jendela, ia mengambil teleponnya dan membuka daftar kontak yang selama ini hanya dipakai untuk keadaan darurat. Ia tidak langsung melapor ke media atau mengambil langkah emosional, ia menyiapkan beberapa tindakan agar apa yang sudah di rencanakannya berjalan dengan matang.Pertama, mengamankan bukti. Semua salinan cek, foto, kronologi Riana, daftar saksi, ia pindahkan ke beberapa tempat aman dan dikopi ke server terenkripsi. Tidak ada satu titik kegagalan.Kedua, mengunci saksi. Adrian menemui ART dan staf yang ia dekati sebelumnya, menawarkan perlindungan dan kepastian hukum, bukan uang yang bisa dibungkam, t
Last Updated : 2025-09-29 Read more